Be a Tough Job-Seeker! (part 1)
Rezeki
udah diatur kok sama Allah dari sebelum kita lahir, Termasuk juga pekerjaan, Ngga
berarti lulusan S2 peluang kerjanya lebih mudah, Ngga berarti juga jurusan yang
katanya ngga spesifik, lapangan pekerjaannya banyak, cari kerjanya mudah,
termasuk IP bagus bahkan sempurna dijamin mudah diterima
diperusahaan yang kita mau.
Ridho Allah-lah yang paling menentukan, hmm
mungkin juga sedikit karena factor luck yaa. Pesan mama: "Tetap bersabar dalam usaha dan terus berdoa, Kita ngga pernah tau doa mana yang akan dikabulkan oleh Allah, yang tentunya terbaik untuk kita"
Sejak sebelum saya lulus, bisa dibilang saya cukup
aktif untuk coba apply kerja sana-sini. Selama masih studi di Taiwan sekitar
bulan Juni 2015 lalu, saya sudah mencoba melamar berbagai pekerjaan melalui website
perusahaan ybs, jejaring sosial Linked-in, Jobstreet, dll. Berbagai peluang
pekerjaan yang berhubungan dengan minat saya, saya daftarkan. Minat saya adalah
bekerja di bidang logistics (sesuai dengan fokus studi program master saya) dan
business development (karena berhubungan dengan perencanaan bisnis yang
menyeluruh termasuk marketing, sales, korporasi juga).
Alhamdulillah, lima bulan berlalu, saya masih
dilatih Allah dalam kesabaran dan keikhlasan dalam proses pencarian kerja ini.
Allah ingin menguji seberapa besar ikhtiar yang bisa saya usahakan untuk
mendapatkan pekerjaan yang ternyata cukup sulit. Berkat hal ini, ternyata saya
baru menyadari, ini memang pertama kalinya saya harus berusaha sungguh-sungguh untuk
menghadapi kompetisi dalam hidup. Selama ini perjalanan pendidikan saya memang
dapat dikatakan cukup lancar, bahkan sangat lancar. Masuk SMP terbaik, SMA terbaik,
masuk ITB S-1 melalui USM tahap pertama, dan masuk S2 dengan berbagai beasiswa,
Alhamdulillaah.
Singkatnya,
di post saya kali ini, saya ingin berbagi pengalaman saya menjalankan beberapa
seleksi rekrutmen di beberapa perusahaan dari sekian aplikasi yang saya ajukan
(tidak terhitung jumlahnya, haha). Siapa tau berguna untuk teman-teman yang
juga lagi mencari kerja. Karena udah hal yang lumrah banget, kalo mau
ngejalanin seleksi kerja at least pernah browsing sekali aja tentang proses,
pengalaman, dll yang berhubungan dengan seleksi di company itu.
Saya
mendaftar sekitar bulan Agustus (setelah sidang tesis di ITB) pada posisi
Business Development Staff. Saya minat diposisi ini karena posisi ini terkait
dengan perencanaan bisnis perusahaan secara menyeluruh, saya yakin saya dapat
belajar banyak hal di posisi ini.
·
[1] Presentasi dan Interview User
Pertama kali dipanggil saya langsung
Interview User dan diminta untuk mempresentasikan ide apapun dalam Bahasa
Inggris. Saat itu saya mempresentasikan summary thesis saya tentang
optimalisasi pemanfaatan parkir privat untuk memaksimalkan perolehan revenue. Alhamdulillah
interview berjalan lancar, pertanyaan yang diajukan cukup sederhana dan saya
dapat menjawab dengan yakin. Pada interview user ini, sang user tampaknya lebih
ingin menjelaskan mengenai pekerjaan yang saya daftar agar saya mendapat
gambaran. Posisi ini merupakan posisi baru yang dibuka IAMI dengan tujuan untuk
merapikan system bisnis dan fokus pengembangan bisnis kedepannya, karena selama
ini belum ada yang melakukan. Saat itu User yang menginterview juga
sharing mengenai Jack Ma. Jack Ma, seorang founder bisnis online Alibaba dari
China memberikan tantangan untuk kaum muda yang serius ingin bisnis di usia
yang mapan. (Selanjutnya tentang sharing Jack Ma)
Setelah selesai interview user, pihak
HRD mengatakan tahap selanjutnya adalah
Interview HRD dan dilakukan siang itu juga setelah makan siang
Kepala HRD menanyakan kenapa saya apply di IAMI, apa minat saya,
cita-cita, karakter diri, dan lain-lain. Saya cukup lancar menjawab berbagai pertanyaan
meskipun ada kesalahan yang saya lakukan karena saya katakan saya sebenarnya bercita-cita
sebagai pebisnis. Seharusnya saat interview, kita harus dapat meyakinkan interviewer
bahwa kita akan mengabdi disana.
Setelah selesai, pihak HRD menanyakan apakah saya siap untuk
melanjutkan psikotes karena untuk tahap selanjutnya Head of User Interview,
namun Bapak tsb ingin melihat karakter saya terlebih dahulu sebelum
mewawancarai. Tetapi berhubung sudah pkl. 2 siang dan saya merasa sudah agak
lelah dan ngga memungkinkan kalau harus menyelesaikan psikotes yang kira-kira 3
jam, saya pun dijadwalkan untuk psikotes 3 hari kedepan, yaitu hari Senin pekan
depan.
· [3] Psikotes
Psikotes yang dilakukan cukup lengkap mulai dari
logika Bahasa, deret angka, susunan gambar, logika angka, Wartegg, gambar
pohon, gambar diri, dan Kraeplin (hitungan koran yang dihitung periode setiap
lajurnya). Pengalaman pertama melakukan psikotes sendirian, karena rekrutmen
kali ini tidak bersamaan dengan kandidat lainnya.
· [4] Interview Head of user
Berbeda dengan interview dengan User, saya lebih
tegang untuk Interview kali ini. Bayangin, head of user-nya langsung Presiden
Direktur Isuzu Astra Indonesia! Banyak hal yang ditanyakan, termasuk target selama
3 tahun kerja, 5 tahun kerja, dan rencana capaian karier setinggi-tingginya.
Bapak Head of User juga beberapa kali meyakinkan apakah saya serius ingin
bekerja di IAMI, karena melihat dari CV saya, Bapak tsb menilai CV saya lebih
cocok sebagai akademisi karena beberapa pencapaian dan pelatihan yang saya
ikuti. Beliau juga khawatir karena saya termasuk Generasi Y (lahir diatas tahun
90), ada penelitian mengatakan bahwa Generasi Y berbeda dengan generasi X,
karena Generasi Y dinilai lebih cerdas, cepat belajar namun cepat bosan, dan
dengan mudahnya akan berpindah ke pekerjaan lain jika merasa kurang sesuai
ekspektasi. Meskipun tegang, Alhamdulillaah saya bisa melewatinya dengan baik.
Total proses di IAMI yang saya jalani hanya 2x kedatangan (dalam 1
minggu) dan HRD berjanji akan mengabarkan saya dalam 2 minggu kedepan untuk
proses Medcheck selanjutnya. Saya tunggu-tunggu sembari menyelesaikan revisi
tesis dan persiapan sidang, ternyata belum ada kabar, sambil berharap dan
belajar mengikhlaskan saya menunggu dengan sabar dan tetap mendaftar pada
lowongan pekerjaan lainnya. Setelah 3 minggu berlalu, user menghubungi kakak
saya, kebetulan memang mereka saling mengenal dan saya mendapat tawaran via
kakak saya. Beliau memohon maaf karena posisi Business development tidak jadi
dibuka saat ini (dipending) karena kondisi penjualan sedang menurun. Hahaha
(ketawa miris L)
2. Nissan Motor Indonesia
Proses di Nissan untuk posisi yang sedang dibutuhkan juga
tergolong cepat dan singkat. Panggilan pertama <2 minggu setelah klik “Apply
Now” via Jobstreet dengan mengirimkan CV dan personal statement untuk
memberikan penjelasan singkat tentang nilai diri kita yang dirasa lebih dari
kandidat lain. Saya mendaftar sebagai Vehicle Part Logistics Staff untuk
Nissan Motor Indonesia, untuk bekerja di Head Office Jakarta. Tahapan
seleksinya standar dimulai dengan [1] psikotes (lengkap dengan Kraeplin,
Wartegg, Gambar pohon dan gambar manusia utuh, persis seperti yang saya jalani
di Isuzu kemarin); [2] Interview user (dua orang), entah karena posisi yang
saya apply memiliki dua user atau yang satunya adalah head of user, karena
lokasi interview-nya berbeda. Interview 1 di Nissan TB. Simatupang, Interview 2
di Nissan MT. Haryono, sedangkan Psikotes di Indomobil MT. Haryono (persis
seberang Carrefour MT Haryono).
Saya menjalankan proses hingga interview ke user yang kedua,
tahapan kedua terakhir sebelum diterima dengan sah, sebelum yang ke [3] Medical
Check Up. User bilang, pengumuman selanjutnya maksimal 2 minggu setelah
interview user ke-2 saat itu. Dan ternyata sampai hampir
1 bulan saya tidak dikabari. Ternyata begini rasanya di PHP yaa, Haha L. Ketika saya telfon untuk memastikan, HRD mengatakan user ke-2 merasa saya
kurang tepat untuk posisi tersebut.. Saya pribadi menduga karena saat interview saya
ditanyakan tentang jenis pekerjaan yang saya sukai, saya menjawab dengan yakin
“pekerjaan yang tidak hanya dibelakang computer tapi memerlukan interaksi,
diskusi dengan rekan kerja lainnya agar saya tidak mudah bosan”. Dan
interviewer saya menjawab, “wah kalau begitu mungkin kamu tidak tepat, karena
pekerjaan ini lebih pada pengontrolan stok barang dan sedikit interaksi dengan
pihak lain karena supplier yang dimiliki sudah fix.” Oke, waktunya move on
dan berpindah ke lain hati! (eh lain lowongan maksudnya, hehe)
3.
Go-Jek
Siapa yang tak kenal Go-jek saat ini? Menjadi driver Go-jek
menurut berita dapat memperoleh penghasilan sekitar 8 juta perbulan, bisnis
yang prospektif sebagai start up company tentunya. Saya mendaftar
sebagai Marketing manager untuk cabang bisnis baru Go-jek yaitu Go-box
untuk wilayah Bandung. Proses yang saya jalani selain pengiriman berkas adalah
presentasi mengenai ide kami sebagai kandidat marketing manager Go-Box untuk
mengembangkan dan memasarkan Go-Box di Bandung, meliputi target market, tahapan
pengembangan, dan strategi pemasaran.
Mengenai undangan presentasi, saya ditawarkan presentasi via skype
atau datang langsung ke Head Office Go-jek di Kemang. Saat menunggu dipanggil,
saya memperhatikan kondisi kantor dan para pegawainya. Situasinya sangat
santai, seperti iklim kerja di konsultan
rumahan, outfit-nya pun kaos dan jeans. Beberapa waktu setelah presentasi ternyata saya tidak kunjung
diinformasikan untuk tahapan berikutnya. Saya berpikir, mungkin memang mindset
orang yang ingin bekerja di perusahaan besar atau multinational company
dan start up company berbeda. Mereka butuh pemikiran out of the box dan
realistis, menjanjikan untuk proses bisnis kedepannya, karena mereka sendiri
sebenarnya belum memiliki banyak pengalaman bisnis.
4.
Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
Kali ini saya mendaftar melalui Job Fair ITB bulan Oktober 2015
lalu. Saat menjalani proses memang saya agak pesimis karena saya yakin sekali
saingannya ribuan. Dan saat job fair tim dari TMMIN sendiri mengatakan bahwa
sebenarnya saat ini sedang tidak ada bukan lowongan, tapi biasanya tim HRD kami
menyeleksi para kandidat secara bersamaan untuk posisi apapun, minimal 1x
setahun, dan akan dihubungi jika posisi dibutuhkan. Pendaftar diminta
mendaftarkan diri untuk 3 posisi, salah satu yang saya ingat adalah NEDP (New
Employee Development Program), sejenis MT diperusahaan lain. Seminggu setelah
mendaftar saya dipanggil untuk Psikotes di Astra Institute, Bandung. Pada hari
itu ada hampir 200 orang yang akan diseleksi, dibagi menjadi 2 sesi pagi dan
siang. Berdasarkan informasi, batch pagi hanya diambil 20% dari peserta tes
yang akan langsung lanjut ke tahap selanjutnya, Interview. Begadang malam
sebelumnya karena magang, dapet giliran tes siang disaat perut mulai
keroncongan, dan soal psikotes yang susah (asli ini susah banget baru sekali
nyobain yang gini, ada tes logika gambar yang instruksinya aja ada hampir 10,
gambar diputar 90, 180, dihilangkan tanda, ditukar urutan, perintah dibatalkan
dll, pusing!) mengantarkan saya pada kegagalan ditahap pertama, Hahaha.
Sebenarnya masih beberapa tes rekrutmen yang saya jalani, tapi
post ini saja sepertinya sudah sangat panjang. Intinya sejak bulan Agustus, literally setiap bulan saya menjalani Psikotes, dan interview. Jujur sudah agak jenuh, tapi tetap ngga mau nyerah karena penasaran, "Kenapa sih cari kerja susah banget?"
To be continue ya proses yang
lainnya..
Mohon doanya saya mendapat pekerjaan yang baik bagi keluarga, dan
masa depan saya di dunia dan akhirat hehee. Aamin Ya Rabb J
Komentar
mediablog4you