Think Out Of The Box

Seminggu yang lalu, tepatnya tanggak 20 Februari 2010, saya dan beberapa teman menghadiri seminar Bertemakan Entrepreneurship, dengan topic THINK OUT OF THE BOX. Seminar ini diadakan oleh tim official  Innovative Entrepreneurshio Challenge, sebuah acara rutin yang diadakan oleh sekumpulan mahasiswa ITB dalam rangka mencari bibit-bibit unggul dari para mahasiswa yang memiliki inovasi baru untuk dikembangkan menjadi sebuah usaha.

Think Out Of The Box, quotes ini sudah pernah saya dengar sebelumnya ketika diklat PROKM 2009. Pada diklat tersebut dijelaskan, bahwa kita sebagai insane akademis harus dapat berpikir diluar kotak. Berpikirlah sesuatu yang baru, berbeda dari orang lain, berbeda dari pemikiran yang sudah ada sebelumnya. Karena dengan melakukan hal tersebut sebenarnya kita dalam rangka mengenali potensi diri untuk menjadi yang lebuh baik. Quotes ini dipaparkan secara lengkap dalam buku berjudul Black Swan.

Lalu mengapa seminar entrepreneurship mengangkat topik ini? Jawabannya jelas, karena seorang pengusaha adalah seorang yang berpikiran diluar kotak. Dimana pada umumnya orang-orang berpikir ketika mereka lulus kuliah pasti akan bekerja, bekerja untuk orang lain, bekerja hanya untuk menjadi pegawai. Namun, para entrepreneur tidak melakukannya, mereka justru memilih untuk berbisnis, tidak bekerja untuk orang lain, bahkan mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru. Orang-orang seperti inilah yang sedang sangat ditunggu oleh Bangsa Indonesia. Orang-orang yang mampu meningkatkan perekonomian bangsa, dengan inovasi dan terobosanterobosan baru mereka yang mampu bersaing dengan pasar asing. Karena saat ini jumlah pengusaha di Indonesia sangat jauh dari cukup. Sedangkan untukk memajukan perekonomian bangsaa, setidaknya dibutuhkan pengusaha minimal 3% dari total penduduk di Indonesia ini.

Seminar sekitar 5jam ini memberi saya banyak pengetahuan baru, sekaligus motivasi. Suasana yang serius, seperti seminar resmi pada umumnya, tidak terjadi disini. Para pembicara membawakannya dengan fun. Sehingga para audience-pun dapat mudah menerima materi dan menikmati acara dengan baik. Beberapa hal yang saya garisbawahi akan saya ceritakan kembali pada tulisan ini, semoga bermanfaat bagi saya yang membacadan saya sendiri tentunya.

Pembicara pertama pada seminar ini adalah seorang alumni Teknik Sipil ITB yang sekarang menjabat sebagai Direktur Utama GWS Corporation, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konsultan bangunan. Bapak Ghozalfan Basarah. Ketika beliau lulus dari ITB beliau langsung membuka jasa konsultasi dengan teman-temannya, dengan modal yang sangat minim beliau pun berani membuka usahanya tersebut. Beberapa tahun pertama, kondisis perusahaan cukup buiruk, tidaka ada perkembangan yang signifikan namun tahun-tahun berikutnya mereka mampu mengangkat perusahaannya menjadi perusahaan yang sukses. Pesan yang beliau berikan adalah dua hal paling penting untuk menjadi pengusaha yaitu: Mental dan Kemauan yang tinggi. Dengan mental yang baik kita akan terus percaya diri, maju dan mandiri apapun yang akan terjadi didepan mata. Jangan pernah takut untuk gagal! Karena biasanya ketakutan itu adalah hanya berasal dari diri kita sendiri, belum tentu hal itu akan terjadi pada kita. Hal yang kedua yaitu kemauan yang tinggi, karena dengan hal ini kita akan memiliki kekuatan dari dalam diri untuk melakukan apapun, sekalipun yang beresiko dan belum pernah kita lakukan sebelumnya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi yang ingin memulai bisnis, ungkap beliau.

Pembicara kedua, yaitu Bapak Budi Rahardjo, seorang Dosen Teknik Sipil ITB yang sat ini memiliki usaha dibidang industri musik. Beliau merupakan sosok yang sangat humoris dan mampu memberikan motivasi yang menyenangkan. Pada seminar kemarin beliau menyampaikan hal-hal yang ia lakukan dalam proses menjadi pebisnis seperti sekarang. Diharapkan 11 point yang ia berikan diberi judul sebagai Juggling Time (on being an entrepreneur) akan menjadi kiat-kiat bagi kami, yaitu:
  1. Must enjoy what you’re doing
  2. Getting paid doing what you love
  3. But, money it’s not everything, Just enjoy your Passion, there.
  4. Know your priority
  5. Must Learn How To manage time
  6. There’s only 24hours a day
  7. Option : Less Sleep
  8. Do things efficiently!
  9. Get things done!
  10. Done 80% is better, than not done, but trying to get 100%
  11. Have fun getting things done

Penjelasan:
Dalam memulai sesuatu, kita harus merasa senang untuk melakukannya. Karena dengan perasaan yang senang, swgalanya akan mampu dilakukan dengan baik. Cobalah dapatkan uang dari apa yang kamu senangi. Tapi jangan jadikan uang sebagai patokan dalam melakukannya, karena uang bukanlah segalanya. Jadikanlah hal ini untuk menemukan potensi diri kita. Kemudian kenalilah prioritas diri kita, apa yang sebaiknya dilakukan dan mana yang tidak. Kapankah waktu terbaik untuk melakukannya, lalu aturlah wajtu kitaa dengan sebaaik-baiknya. Karena waktu itu tidaka akan bertambah, hanya 24 jam sehari. Yang paling mungkin kita lakukan untuk menambah waktu adalah dengan mengurangi jam tidur kita. Oleh karena itu gunakanlah waktu seefisien mungkin. Kerjakanlah apa yang kamu lakukan hingga tuntas. Karena mengerjakan sessuatu hingga selesai, namun dengan kekurangan (80%) akan lebih baik, daripada kita mencoba untuk mencapai kesempurnaan (100%), namun tidak tahu kapan akan menyelesaikannya. Jika kita telah berhasil menyelesaikannya, dan bersyukurlah.

Beliau juga mengatakan bahwa entrepreneur bukanlah seorang pedagang. Melainkan orang yang mampu mencari uang dengan bukan menjadi pegawai orang lain, justru menciptakan sebuah lapangan pekerjaan baru. Mulai sekarang galilah kekuatan dan potensi diri kita, carilah partner yang mampu dan baik untuk diajak kerjasama dan teman yang sepenanggungan. Learning By Doing!, semua terjadi melalui proses. Tetapkan target dan visi misi hidup kita, selalu kembangkan diri dan jangan dulu bangga dengan apa yang kita miliki saat ini. Karena rasa nyaman itulah yang menjadi hambatan besra dalam pengembangan diri seseorang.

Start With A Dream --> Tetapkan VISI dan MISI --> Enjoy Doing It --> FOCUS!

Setelah break sholat dan makan siang, seminar kembali dilanjutkan. Sesi kedua dimulai dengan  instrumental dari mahasiswa ITB, mereka memainkan beberapa lagu dengan flute dan piano. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan d’cinnamons yang membuat satu aula barat bernyanyi bersama mereka. Pembicara pertama pada sesi kedua ini adalah Bapak M. Bijaksana Junerosano, Owner Greeneration Indonesia. Sebuah usaha yang bergerak dalam bidang barang-barang ramah lingkungan. Beliau adalah seorang alumni Teknik Lingkungan ITB, 2002. beliau mengenalkan kepada kami sebuah tagline berjudul WISDOM. Sesuai namanya, Bijaksana.

W= Watak, yaitu sifat dasar seseorang, Kenalilah diri anda sendiri
I= Ingin --> IMPIAN!, capailah impian anda tersebut bagaimanapun caranya.
S= Strategi, bagaimana cara anda gar dapat mencapainya
D= Didik, Janganlah anda pernah berhenti untuk belajar!
O= Otak dan Otot, gunakan segala kemampuan anda untuk meningkatkan keoptimisan.
M= Manajemen, gabungkanlah dengan disiplin ilmu yang lain, aturlah agar nilai gunanya semakin meningkat.

Pembicara kedua pada sesi kedua adalah seorang penulis novel best seller, berjudul 9 Matahari, Adenita. Beliau lulusan Fikom Unpad yang sekarang menjadi penyiar radio ternama di Bandung. Beliau mengenalkan kepada kami 9 Karakteristik untuk menjadi pemenang, yaitu:
  1. Communication Skills
  2. Organizational Skills
  3. Leadership
  4. Logic
  5. Effort
  6. Group Skills
  7. Effect

Beliau juga menyampaikan sebuah quotes yang cukup inspiratif, yaitu: "Attitude is a little think that makes a big difference.”



Komentar

Postingan Populer