Tuhan, Jangan Binasakan Negeri Kami

Berita dua mingguan diberbagai media belakangan ini selalu menyiarkan mengenai demonstrasi menanggapi usulan kenaikan BBM yang diusung oleh pemerintah Indonesia. Demonstrasi yang dilakukan mereka menunjukkan kekecewaan, pemberontakan, dan jeritan penolakan terhadap usulan kenaikan BBM. "Bahan Bakar Minyak akan naik 30 persen!" Siapa yang tidak menolak? Semua harga tidak terkecuali tentu semakin meningkat. Bagaimana dengan mereka yang kurang mampu? BLT-kah solusinya? Bantuan Langsung Tunai hanya akan membuat masyarakat ketergantungan, senang sesaat kemudian jatuh lagi karena kehidupan semakin mahal.



27 Maret 2012 kemarin, hampir di setiap daerah di Indonesia melaksanakan demonstrasi. Beberapa  titik di DKI Jakarta yang biasanya macet akan kendaraan, berubah menjadi kemacetan manusia. Di Makassar, ratusan mahasiswa turun ke jalan dan membuat kekacauan. Saya sendiri malas untuk mengikuti perkembangan demonstrasi itu. Bukan karena apatis, melainkan pesimis akan tanggapan pemerintah tentang demo tersebut. Pesimis bahwa pemerintah akan mendengarkan jeritan masyarakat menolak kenaikan BBM.


Pagi harinya, 28 Maret 2012 saya berniat untuk mengecek update berita tentang demo kemarin melalui internet. Saya menemukan tulisan bagus dari anak Indonesia yang sedang di Makkah. judulnya: 


TUHAN, JANGAN BINASAKAN NEGERI KAMI

dengan kutipannya: 
Ya Allah, jangan biarkan bangsa kami menjadi pemarah sehingga kerap terjadi konflik masyarakat dimana-mana. Jangan biarkan bangsa ini termasuk bangsa yang dibinasakan seperti Bangsa Tsamud atau Ad di zaman nabi.
Bencana yang paling mengerikan adalah korupsi. Banyak politisi, penguasa, pengusaha, yang ramai-ramai mengeruk uang rakyat dalam proyek-proyek seperti kasus wisma atlet SEA Games, cek perjalanan dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI, suap proyek infrastruktur daerah, calo-calo anggaran, dan lain-lain.

Tidak sedikit pegawai pemerintah yang harusnya mengurus uang rakyat, justru mencurinya, seperti dilakukan sejumlah pegawai pajak. Banyak penegak hukum yang harusnya menjadi benteng keadilan, justru mempermainkan hukum. Hukum pun diperjualbelikan.

Ya Allah Ya Tuhan Kami, kembalikanlah negeri kami ke rel yang sebenarnya. Mereka yang memiliki amanah haruslah benar-benar mengurus rakyat, tidak malah membohongi rakyat. Berikan para pemimpin kami hati yang tulus untuk bekerja dan memimpin negeri ini, bukan demi pencitraan, bukan malah berlomba-lomba mencari pamrih dan korupsi.

Tuntunlah pemimpin kami ke jalan yang lurus sehingga bisa memimpin rakyat yang jumlahnya lebih 240 juta ini. Jangan butakan hati mereka ketika melihat rakyat kesusahan dan kelaparan. Jangan bebankan bangsa Indonesia terus menerus akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan harga lainnya.

(M Subhan SD menulis dari Mekkah, Arab Saudi)


sumber:
 http://internasional.kompas.com/read/2012/03/28/09052958/Tuhan..Jangan.Binasakan.Negeri.Kami.


Turut berduka bagi teman-teman yang terluka kemarin. Terimakasih karena sudah mewakilkan suara masyarakat dalam penolakan kenaikan harga BBM. Daripada melakukan perbuatan yang sia-sia dengan bertindak anarki dan berdemo tanpa solusi, Lebih baik mari kita jadi anak Indonesia yang membanggakan dengan menghasilkan karya yang berguna bagi bangsa dengan keilmuan yang kita miliki :)

Komentar

Postingan Populer