Setiap Anak Ingin Punya Ceritanya Masing-masing (Bagian 1)

Tanggal 13 September 2019 sekitar pukul 15.30, terdengar suara tangisan bayi yang keras. "Selamat ya Bu, anaknya perempuan dan sehat, sekarang kami lanjutkan operasinya untuk membersihkan polip di rahim Ibu" ujar dr. SPOG. 

"Selamat ya Bu, ini anaknya sehat bisa dipeluk dulu tapi sambil kami cek suhunya kalau kedinginan sebaiknya tidak lama." ujar dr Sp.A yang menangani di ruang operasi. Hanya sekitar 1-2 menit Ibu memelukmu sambil haru bahagia saat itu, karena suhu tubuhmu 35.6 C, termasuk dingin dan membahayakan terlalu lama di ruang operasi. Kemudian obat bius masih bereaksi hingga 2 jam berlalu Ibu tidak sadarkan diri.

Kamu tahu, nak? Sebelum kamu lahir, Bapak dan Ibu sudah siapkan nama yang Insya Allah baik untukmu, Malika Parasayu. Artinya seorang ratu yang berparas ayu (cantik). Cantik parasnya, cantik pula hatinya. Alhamdulillah, syukur terbesar kami kepada Allah, kamu lahir dalam keadaan sehat wal'afiat tanpa kekurangan apapun Insya Allah.

Januari 2019, Alhamdulillah test pack pertama kali Ibu dan langsung ada 2 garis biru. Allah mulai menitipkan calon hafidzah penghuni syurga baru melalui kami, Insyaa Allah. Bulan demi bulan, Ibu dan Bapak lewati dengan sangat bersemangat untuk menyambut kelahiranmu. Makanan, istirahat, aktivitas, kami upayakan agar selalu terjaga demi kesehatan sang buah hati. 

Kamu ingat, nak? Setiap Bapak dan Ibu menjengukmu melalui USG di RS, kamu selalu saja menutup wajahmu dengan tangan. Bahkan sampai di bulan ke-9. Rahasia ya wajah cantiknya? Mau surprise-kan Bapak dan Ibu, Hehe.

Tepatnya di bulan ke-5, saat USG dr SPOG menyatakan bayi kami perempuan. Senangnya Bapakmu saat itu. Kamu aktif sekali lho didalam perut, terutama saat Ibu sedang nyetir mobil sendirian. Pasti saat itu kamu seperti memberi kode menemani Ibu dengan menendang-nendang keras, Terima kasih ya!

Saat bulan ke 7 dr SPOG bilang posisi janin melintang, dengan kepala disebelah kiri. dr SPOG menyarankan Ibu untuk sujud 10 menit sebanyak minimal 3 kali sehari. 10 menit, lhoo lama ya? Meskipun ngga sampe 10 menit karena nafas dan tangan yang berat, tapi Ibu tetap  mengupayakan dengan sujud yang lama, prenatal yoga, bahkan ngepel lantai dengan jongkok setiap sore, hehe. Ibu ikuti senam hamil dan prenatal yoga di youtube, latihan dengan gymball sebagai ikhtiar  untuk melahirkan normal. 

Alhamdulillah saat USG di bulan ke-8, dr SPOG bilang kamu sudah diposisi optimal. Tapi ibu tetap melakukan ikhtiar diatas untuk mencegah posisi janin yang berubah lagi dan menambah jalan kaki sekitar 30 menit setiap pagi.

Qadarullah, saat usia kandungan 35 minggu (9 bulan kurang) sekitar jam 3 pagi, Ibu sempat  mengalami perdarahan, yang membuat Ibu dan Bapak langsung panik dan segera menuju RS. Dalam beberapa jam diperiksa suster, bidan dan dr SPOG belum ditemukan penyebab perdarahan karena kondisi kandungan dan janin baik. Karena pendarahan masih keluar terus hingga siang, Ibu pun dianjurkan opname untuk pemantauan sekaligus perawatan untuk memperkuat kondisi janin dan bayi.

Selama di opname dr SPOG memberikan beragam obat untuk menghentikan perdarahan, penguatan janin dalam kandungan serta penguat paru-paru untuk janin. Hampir setiap jam perut Ibu dipasangkan alat CTG untuk mendeteksi kontraksi dan denyut jantung. Kami juga sudah diberi pengarahan mengenai bayi prematur dan perawatan di NICU oleh dr SPA. karena khawatir kamu lahir sebelum waktunya. Laailahailla anta subhanaka inni kuntuminadzalimin.. Kami berpasrah pada Allah apabila kamu terpaksa lahir prematur saat itu, nak. Kami berharap yang terbaik dari Allah SWT. 

Alhamdulillah 3 hari setelah opname, Ibu boleh pulang dan dr SPOG menyarankan untuk lahiran dengan operasi caesar saja di usia kandungan 38 minggu. dr SPOG juga menyarankan ebaiknya tidak perlu lagi mengusahakan untuk lahiran normal dengan kondisi seperti ini. Sedih rasanya saat itu, karena Ibu tentu menginginkan lahiran secara normal. Tapi kemudian Ibu berpasrah pada Allah yang penting bayi lahir dalam keadaan sehat tanpa kekurangan apapun. Laailahailla anta subhanaka inni kuntuminadzalimin..

Di 36 weeks saat kontrol selanjutnya, ternyata baru terdeteksi kalau penyebab pendarahan adalah polip kecil di mulut rahim, dr SPOG bilang akan diekstraksi juga bersamaan operasi caesar. Alhamdulillah tidak berhubungan dengan kondisi janin secara langsung. Bapak dan Ibu ditawarkan untuk memilih tanggal dan waktu lahiran di minggu ke-38 (9 bulan 2 minggu) karena saat itu cairan ketuban sudah mulai keruh. Khawatir kalau harus menunggu di minggu ke-40.

13 Sept 2019 malam, selepas Isya, pertama kali saya merasakan benar-benar menjadi Ibu dengan menyusui Malika pertama kali. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah telah menganugerahkan seorang malaikat kecil (calon Hafidzah penghuni syurga, Insya Allah) kepada kami. .. (bersambung)

Komentar

Postingan Populer