Detik-Detik Menjelang Kelulusan

Kamis (21/06)- Alhamdulillahirabbil 'alamin. Terimakasih Ya Allah telah memberikan kelulusan bagiku, telah memberikan yang terbaik dari pekerjaanku, dan telah memberikan jawaban atas kesabaranku. Puluhan ucapan dari teman-teman, saudara dan sahabat terdengar sangat haru saat itu. Mereka memberi selamat atas kelulusanku sidang ujian. Hari itu memang hari yang sangat aku tunggu ditahun ini. Hari dimana aku dinyatakan lulus dari perkuliahan di ITB (ups, hanya "perkuliahan Tugas Akhir" kalau kata Pak Iwan, Ketua Prodi PWK ITB). Kurang lebih empat bulan aku hanya mengerjakan pekerjaan berinisial dua huruf T dan A (a.k.a TA) yang sebenarnya sudah selesai di Bulan April, namun karena ragu akupun menunggu dan terus membaca ulang hingga bulan Mei tiba dan aku bernani mengumpulkan draft berjudul "Dampak Pemekaran Terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Bandung Barat" untuk selanjutnya dibahas di Sidang Pembahasan.


Empat hari sebelum tanggal 15 Mei jadwal Sidang Pembahasan-ku perasaan takut dan deg-degan membuatku tidak nafsu makan. Saat itu aku sangat takut draft TA-ku dilempar dosen karena pembahasannya yang minimalis. Alhamdulillah, tidak sampai 45 menit sidang pembahasan-ku selesai dan berjalan dengan lancar. Tidak ada pertanyaan yang dilontarkan para pembahas saat itu, mereka benar-benar hanya memberikan masukan mengenai apa yang kurang lengkap dari pembahasanku. Sangat lega ketika setelah diskusi saya diminta untuk keluar sejenak dari ruang sidang dan kemudian dipanggil kembali dan Bapak Tommy Firman selaku dosen penguji mengatakan "Ya, anda layak untuk mengajukan sidang ujian'". Benar-benar diluar dugaan.

Sejak awal jadwal sidang ujian di prodi PWK memang sudah dijadwalkan untuk tanggal-tanggal tertentu, yaitu 14-15, 20-21 Juni. Entah kenapa aku sangat yakin bahwa aku akan sidang ditanggal 15 Juni sekalipun dosenku pergi keluar negeri saat itu. Revisi yang seharusnya cepat aku kerjakan menjadi tertunda karena anggapanku waktu pengumpulan masih lama  karena harus menunggu dosen pembimbingku pulang dari LN untuk meminta tandatangan pengesahan. Hari Senin tanggal  11 Juni akhirnya aku baru mengumpulkan revisi yang seharusnya sanggup untuk aku kumpulkan di tanggal 1 Juni. Dan ternyata sudah banyak teman yang mengumpulkan lebih cepat sehingga jadwalku tidak bisa untuk tanggal 14-15 Juni. Kecewa memang pada saat itu. Merasa menyesal karena seharusnya aku bisa lebih cepat lulus dan menjadi sarjana jika aku tidak mengulur waktu.

Ternyata Allah memiliki rencana yang terbaik untukku. Aku diberi kesempatan untuk lebih banyak berdoa selama seminggu ke depan, karena jujur pada saat itu memang aku sedang cukup jauh dengan-Nya, sholatku selalu terlambat belakangan. Tidak hanya itu, Allah juga memberiku perpanjangan waktu untukku mempelajari hasil pembahasanku dan hingga akhirnya memperbaiki kesimpulan studi pada J-24 waktu sidang, padahal saat itu 3 draft-ku sudah masuk ke ruangan ketiga dosen yang akan menguji keesokan harinya.

Berbeda dengan Sidang pembahasan yang sangat membuatku tegang hingga 1 menit sebelum presentasi dimulai. Menuju sidang ujian memang tentu lebih menegangkan untuk setiap orang, namun aku bersyukur karena aku tidak merasa tegang mulai H-1 sidang ujian. Sebenarnya ada tiga hal yang membuatku yakin  untuk menjalani sidang ujian kemarin:

"Semua orang pasti pernah dek ngejalanin sidang kayak gini, sekalipun dia orang hebat, pasti dia pernah disidang dan dipaksa untuk mempertahankan argumen atas pengerjaannya ketika disalahkan." (pesan kakakku sebelum Sidang Pembahasan)

 "Di sidang ujian itu ngga ada yang namanya benar atau salah kalau bukan hal yang sifatnya teoritis. Jadi jawab aja apa yang kamu tahu dan kamu yakini." (pesan asisten penelitianku saat latihan sidang Ujian)


"Yang ditakutin di sidang pasti kalau nilainya nggak A kan? Itu sih Insya Allah kalo jawabnya yakin" (pesan temanku sehari sebelum Sidang Ujian)

Dan Alhamdulillahirabbil'alamin sekali lagi, terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberikan dukungan dan semangat, serta bimbingan selama pengerjaan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusanku menjadi sarjana di ITB. Hanya ucapan terimakasih yang dapat kuucapkan. Dan semoga Allah memberikan pahala yang besar untuk kalian dan memberikan kesuksesan dalam setiap langkah kita semua, Amiin :)  

Komentar

Postingan Populer