One Big Mission Completed!: Donor Darah
Lupa waktu itu ada sesuatu apa yang menyebabkan saya ingin sekali mencoba donor darah. Suatu hari di Bulan April ada pengumuman bahwa ada acara donor darah di kampus. Tanpa berbekal apa-apa saya memberanikan diri untuk mencoba. Sebelumnya saya mengajak banyak teman untuk bergabung dengan berharap jika ada teman saya akan lebih berani.
Kali ini, saya berencana mencoba donor darah perdana dengan @dlutfyana dan @muhamadihsani. Random sebenarnya ajak siapa aja yang mau. Kalo si @muhamadihsani setuju ikut dengan berharap bisa menurunkan berat badan (padahal kayaknya nggak segitunya).. Si @muhamadihsani sampe bbm yang bunyinya:
Saya mengambil formulir pendaftaran yang berisi data diri dan daftar riwayat penyakit untuk mengetahui adakah penyakit dari calon pendonor yang sekiranya membahayakan karena dapat menular. Setelah itu nama saya dipanggil untuk mengetes tensi darah.
I (Ibu petugas donor): Semalam tidur jam berapa?
D (saya): Jam 12 bu, (crossfinger, berbohong karna saya tidur jam 3 pagi dan bangun jam8)
I : Hmm minimal tidurnya 6-7 jam, dan sudah tidur jam11. Tapi kita coba ya,
D: (Yes. Kebohongan berhasil)
I: Wah dek, tekanan darahnya 100/70. Nggak bisa ini
D: Yah bu, tekanan darah saya memang selalu 100an. Setiap saya kontrol juga segitu.
I: Ya berarti tekanan darah kamu memang rendah, itu tidak boleh donor
D: Yaah bu, masa saya ngga bisa donor selamanya? (memelas)
Batal deh hari itu. Tapi saya pantang menyerah dan berniat untuk mencobanya lain waktu dengan strategi yang diberikan Ibu tadi.
Dua minggu kemudian, ada lagi pengumuman donor darah dikampus. Langsung deh saya kabari teman-teman. Karena nggak mau ditolak lagi sayapun mengikuti saran-saran dari ibu petugas donor waktu itu. Tidur cepat dan makan yang banyak. Saya juga ingat kata teman saya @viantari waktu itu "Aku mah bosen donor darah ditolak terus, pertama tidurnya kurang, kedua abis minum obat flu, ketiga tekanan darahnya rendah. Aku takut ditolak lagi". Sayapun tidak kehabisan akal agar tidak ditolak dengan browsing "Cara Praktis Meningkatkan Tekanan Darah".
Berdasarkan beragam artikel, saya menyimpulkan bahwa beberapa cara meningkatkan tekanan darah adalah: Airputih, Olahraga, Makanan mengandung garam, Vitamin, Kopi, dan Stress.
Dan percaya atau tidak, hampir semua poin diatas saya lakukan, kecuali minum kopi. Bangun pagi kemudian berolahraga sedikit lalu minum air putih, minum susu, makan sereal, mengerjakan tugas (untuk membuat stress :P), dua jam kemudian makan nasi dan minum vitamin. Rencana lainnya adalah sampai dikampus akan membeli telor asin dan sekotak cappuccino (tapi lupa dilakukan).
Kali ini, saya berencana mencoba donor darah perdana dengan @dlutfyana dan @muhamadihsani. Random sebenarnya ajak siapa aja yang mau. Kalo si @muhamadihsani setuju ikut dengan berharap bisa menurunkan berat badan (padahal kayaknya nggak segitunya).. Si @muhamadihsani sampe bbm yang bunyinya:
Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450ml darah, akan membanttu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping. (nggak tau deh dia dapet sumber darimana) -___-
Sampai di TKP saya bersama @muhamadihsani mengisi formulir calon donor dan kemudian nama kami dipanggil satupersatu untuk cek berat badan dan tensi. Dan saya lolos dari berbagai pertanyaan tentang jamberapa tidur, sudah sarapan, bebas perawatan RS selama 3 bulan terakhir, tidak minum obat 3 hari lalu, dll. (Nah pas tensi nih tegang.)
P (Mas petugas): Ya, 110/70 tensinya
D (Saya): Yah mas saya gak bisa ya donor?
P: Bisaa, kesebelah aja cek HB.
D: Yes! (dalam hati)
Setelah di cek golongan darah, sayapun langsung diberikan kantong darah yang terbuat dari karet dan memiliki selang yang panjang untuk transfusinya oleh petugas tersebut. Kemudian saya menuju deretan kursi-kursi seperti di dokter gigi, kursi dengan sandaran dan kaki yang bisa diluruskan. (Nah tegang lagi nih, takut sakit)
M (Mbak petugas) : Selamat pagi, yang keberapa nih?
D (saya): Pagi teh, yang pertama nih,
kalo yang ini saya agak berani karena terfikirnya sakitnya sama dengan cek darah pada umumnya, karena 2010 lalu saya sering sekali cek darah karena langganan typhus dan DBD.. Tapi ternyata jarumnya lebih besar!. (Bismillah aja deh, sambil nengok ke arah yang berlawanan). Mbak petugaspun memasukkan jarum besar ketangan saya yang dihubungkan dengan selang panjang tadi ke kantong darah. Dan 1 menit kemudian...
M: Tangannya sambil dibuka-tutup ya biar gak kesemutan.
D: (Menganggap remeh, dengan hanya membuka-tutup sesekali. Ternyata kesemutannya makin parah)
D: Teh, ini kesemutann.
M: Oh ya dikurangi. (sambil mengempiskan tekanan udara dilengan saya). Jadi ini kamu pembuluh darahnya kecil makanya harus ditekan, kalau kesemutan sedikit ya wajar. Makanya digerakin aja terus tangannya ya.
D: (Panik, tapi masih bisa cool. Nengok ke kanan, si @muhamadihsani lagi senyum-senyum.)
Saya nggakpaham dengan raut muka saya saat itu, entah panik atau pucat mungkin, karena saat mas petugas yang memeriksa didepan itu menengok ke arah saya dia langsung menanyakan "Pusing Dek?". Padahal saat itu saya hanya merasa kesemutan.
Kejadian kesemutan terjadi sampai dua kali setelahnya. Nengok ke kanan ternyata @muhamadihsani sudah selesai. Mbak petugaspun menghibur
M: Tenang dek, itu temannya sudah selesai duluan karena pembuluh darahnya besar, jadi darahnya gampang dan lancar. Sebentar lagi ya
D: Kalo pembuluh darahnya kecil penyebab dan dampaknya apa ya teh?
M: Nggak ada sih, itukan bawaan lahir ya. Nggak berpengaruh sih, dan biasanya perempuan memang lebih kecil.
Beberapa menit kemudian selang yang paling dekat dengan lengan saya dijepit dengan dua alat penjepit kemudian digunting. Mbaknyapun merapikan selang dan kantong darah saya dan kemudian menyiapkan tiga tube untuk sampel darah agar bisa dicek di laboratorium. Untuk mengetes kekentalan darah katanya.
M: Sakit sedikit ya dan kesemutan karena harus ditekan lagi untuk sampel. Digerakin buka-tutup terus ya.
D: Oke teh
30 detik kesemutan level 1.. 1 menit kesemutan level 2.. masih buka tutup. 1,5 menit kesemutan level 10!! DAN YAK tangan saya gak bisa digerakkin lagi! Kesemutan yang sangat hebat itu membuat tangan saya tidak bisa bergerak. Sangat panik saat itu, teringat adik kelas saya yang cerita temannya tangannya bengkak karena donor darah dikampus beberapa minggu lalu. Serius sepanik itu. Sayapun melambaikan tangan untuk berpegangan dengan salah satu dari 2 teman disamping saya. Yang terdekat saat itu @muhamadihsani tapi dia malah ketawa-ketiwi lihat muka saya yang pucat (ngeselin). Akhirnya saya memegang tangan @viantari menahan sakit. Dan itu berlangsung cukup lama sekitar 1 menit tangan saya tidak bisa bergerak.
D: Teh, ini tangan saya ngga bisa gerak, kesemutannya parah banget! (Meringis)
M: Sebentar dek, ini darahnya sulit dikeluarkan untuk sampel
Ya Allah kenapa ya ini jadi begini? Sampelnya susah amat sih, Ya Allah selamatkan saya jangan sampai kenapa-kenapa, Astaghfirullah..
Akhirnya saya merasa ada yang bergerak di tangan saya, dan sedikit bisa digerakkan! Alhamdulillah saya selamaat (lebay tapi serius). Pengambilan darah untuk sampel selesai dan darah kembali mengalir lagi.
D: Astaghfirullah teh, tadi kenapa ya tangan saya
M: Iya, kan ditekan, jadi darahnya sempat gak mengalir.
D: (hah freak juga darah nggak ngalir)
M: Sekarang udah selesai kan, diluruskan keatas ya tangannya)
D: Iya udah teh, Tapi matirasa nih (kesel).
Sambil menutupkan plester ke bekas tusukan mbak petugasnya mengatakan "Terimakasih yaa, sekarang boleh ambil konsumsinya, dimakan dan istirahat dulu, jangan pergi jauh-jauh". Kemudian saya bangun dari kursi tersebut mengarah ke meja konsumsi dan kembali si @muhamadihsani ketawa-ketiwi menertawakan saya. (Huftt, jahatnya dia tertawa diatas penderitaan orang lain). Kamipun duduk disekitar lokasi TKP menenangkan diri untuk mengurangi lemas, sambil memakan konsumsi yang diberikan dan tertawa membahas pengalaman perdana kami hahaha. One mission completed! :D
3 bulan lagi donor lagi aah, saya ngga kapok kok walaupun membuat seharian lemas jadi malas nugas.
Komentar
semoga bermanfaat hehee