Mengenal Sistem Logistik

Di era kemajuan industri global saat ini agaknya belum banyak yang mengetahui apa itu logistik dan apa itu sistem logistik. Mahasiswa dan pelajar kemungkinan lebih mengenal istilah logistik sebagai sebuah peran dalam penyelenggaraan acara yang mengurus peralatan-peralatan yang mendukung keberlangsungan acara seperti: panggung, sound, lighting, dan lainnya di acara pentas seni dan lomba lainnya. Tidak jarang juga yang  mengenal logistik sebagai bagian dari profesi pergudangan yang mengurusi keluar masuknya barang pabrikan, atau bahkan profesi yang berhubungan dengan pendistribusian beras oleh Bulog. Wajar memang jika belum banyak yang memahami, kecuali para praktisi dan akademisi dengan keilmuan yang berhubungan. Saya sendiri juga baru memahami apa itu yang dimaksud dengan logistik setelah bergabung di Centre of Logistics and Supply Chain Studies (CLoCS), Pusat Pengkajian Logistik dan Rantai Nilai- ITB. Saya memang belum memahami secara mendalam, karena bidang ini tergolong cukup luas, namun kali ini saya akan mencoba membagi sedikit catatan saya selama mempelajarinya dalam beberapa bulan terakhir.

Definisi Logistik

Logistik menurut Council of Supply Chain Management Professionals (CLM, 2000)  adalah bagian dari manajemen rantai pasok (supply chain) dalam perencanaan, pengimplementasian, dan pengontrolan aliran dan penyimpanan barang, informasi, dan pelayanan yang efektif dan efisien dari titik asal ke titik tujuan  sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk mengalirkan barang dari titik asal menuju titik tujuan akan membutuhkan beberapa aktivitas yang dikenal dengan ‘aktivitas kunci dalam logistik’ diantaranya: 1) customer service, 2) demand forecasting/planning, 3) inventory management, 4) logistics communications, 5) material handling, 6) traffic and transportation, dan 7) warehousing and storage (Lambert D.M., et. al, 1998).Konteks logistik identik dengan organisasi, pergerakan, dan penyimpanan dari material dan manusia. Domain dari aktivitas logistic sendiri adalah menyediakan sistem dengan produk yang tepat,  di lokasi yang tepat,  pada waktu yang tepat (right product, in the right place, at the right time) dengan mengoptimasikan pengukuran performansi yang diberikan (contohnya meminimalisir total biaya operasional) dan memenuhi kualifikasi yang diberikan (contohnya sesuai dengan kemampuan dari klien dan sesuai dengan kualitas pelayanan) (Ghiani, Laporte, & Musmanno, 2004, p. 1).

Skema Definisi Logistik (Prof. Senator, 2003)
Dalam Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Perpres No. 26 Tahun 2012), Logistik didefinisikan sebagai bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani  arus barang, informasi, dan uang  melalui  proses pengadaan (procurement), penyimpanan (warehousing), transportasi (transportation), distribusi  (distribution),  dan  pelayanan  pengantaran  (delivery services). Adapun penyusunan sistem logistik ditujukan untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan efektfitas pergerakan barang, informasi, dan uang mulai dari titik asal (point of origin)  sampai  dengan  titik  tujuan  (point of destination) sesuai dengan jenis, kualitas, jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki  konsumen. 

Untuk membaca tulisan ini selangkapnya : http://debbyrahmi.wordpress.com/2013/01/10/mengenal-sistem-logistik/

Komentar

Postingan Populer