Jangan Marah Ibu..
"Ibu Tak akan marah padamu, bila kamu tidak nakal, tidak isengin adikmu dan nurut sama Ibu. kamu tahu tidak? Ibu capek! Seharusnya kamu paham, Ibu dan Ayah bekerja siang-malam untuk kamu. Bisa tidak kamu tidak perlu membuat ibu selalu marah? Masuk kamar dan Istighfar kamu!"
"Laa taghdob.. wa lakal jannah, jangan marah Ibu, surga untukmu, I love you.." sebuah sms yang dikirim oleh anak usia 10 tahun ini. Melelehlah airmata sang ibu ketika membaca sms singkat yang menyentuh ini.
Kemudian akupun berpikir : "Mengapa semua orangtua selalu menginginkan anaknya memahami dirinya, bebas marah dan membentak serta merasa dirinya selalu benar."
Kalau aku menjadi si anak akupun akan berpikir dan menjawab, bahkan mungkin berteriak "Aku tak paham Ibu, dan tak mungkin paham. aku belum pernah menjadi orangtua, namun Ayah dan Ibu sedah pernah berada diusiaku. Seharusnya kalian yang memahami aku."
tapi Alhamdulillah, aku tidak melakukan itu, karena di al-Quran-pun sudah ditulis pada surat 17:23 "Janganlah kamu mengatakan 'ah' kepada orangtuamu."
Bayangkan, mengatakan "ah" saja tidak boleh apalagi komplain?
Dan cukuplah Allah mengetahui perasaanku, Laa taghdob.. Walakal jannah.. jangan marah Ibu, bagimu surga. amiin.
Suatu cerita dari sebuah buku berjudul Aku Cinta Padanya Bunda written by: Fifi P Jubilea.
Komentar