Friendship never ends
saat TK:
Waktu TK saya ank yang cukup pendiam. Setiap ditinggal pulang bibi atau mama pasti langsung menjerit dan minta pulang. Teman yang saya milikipun tidak banyak hanya kakak saya, tetangga dekat rumah dan teman-teman sekolah. Yang akrab pun hanya satu orang, yaitu tetangga saya. Pertemanan dimasa taman kanak-kanak terbatas hanya bermain ketika waktu istirahat dan sore hari bersepeda bersama.
saat SD:
tidak terlalu berbeda dengan di TK, hanya dari teman sekolah dan masih tetangga tentunya. Oh, ada yang bertambah teman les bahasa inggris. Ya, saya mulai menyadari karakter yang berbeda dari semua teman-teman saya. Ada yang pemarah, cengeng, usil, provokator, suka berantem dll. Namanya juga anak-anak SD korban film, haha. Saya waktu SD termasuk anak yang cukup nakal, terutama waktu kelas 2 SD. Walaupun saya anak baru disebuah sekolah dasar islam swasta, saya sering bertengkar dengan teman laki-laki dikelas, sampai naik ke atas meja, main kemoceng, bahkan mendorong meja ke arah teman laki-laki yang suka meledek. Entah saya belajar darimana, tapi anehnya saya dikenal guru sebagai anak yang baik dan penurut :P. Namun kebiasaan bertengkar dengan anak laki-laki lama-lama berkurang setelah saya pernah tidak sengaja bercanda dengan adik kelas dan menjewernya sehingga telinganya berdarah (hehe, maaf ya adik kelas :D). dan karena saya bersekolah disekolah islam yang sedari kecil mengajarkan bahwa perempuan dan laki-laki adalah bukan muhrim, sehingga kelas kamipun dipisahkan. Tetapi kenakalan saya ternyata belum berhenti karena saya suka bolos mengikuti sholat berjamaah dan bolos ketika pelajaran Al-Quran bersama teman-teman perempuan lainnya. (nakalnyaa). Ternyata saya lebih sering berkumpul dengan teman SD ternyata daripada teman SMP.
saat SMP:
Disini saya menemukan lagi jenis pertemanan yang berbeda. Gank, ya itulah jenis pertemanan yang cukup terkenal terjadi disekolah saya.Baik laki-laki maupun perempuan mereka punya gank masing-masing. Anehnya satu orang bisa tergabung dalam dua bahkan tiga gank sekaligus. Biasanya gank ini berkumpul bersama (a.k.a nongkrong) di warung-warung sekitar sekolah sebelum masuk dan ketika pulang sekolah. Entah hal apa yang menjadikan tradisi disekolah ini selalu ada gank yang 'berkuasa' disekolah setiap tahunnya. Sebenarnya sayapun pernah bergabung disalah satu diantaranya. Tapi kumpulan anak-anak yang baik kok, dan membuat gank hanya karena kita sekelas dan sering bermain bersama.
Ketika SMP, saya merasa lebih nyaman berteman dengan teman jemputan, mungkin karena kami selalu berangkat dan pulang sekolah bersama, bahkan ketika om supir tidak bisa menjemput. Sehingga banyak cerita yang selalu kami bahas dan lelucon yang kami tertawakan.
saat SMA:
Banyak orang yang selalu berkata, masa SMA adalah masa yang paling indah. Namun entah mengapa saya masih belum menyadarinya. Memang banyak pelajaran dari pertemanan yang saya dapat ketika SMA. Dimana kita belajar bersama disekolah, di tempat les bahkan dirumah untuk masuk jurusan IPA dan untuk memasuli jenjang perkuliahan tentunya. Kegiatan SMA yang cukup banyak juga membuat saya lebih banyak mengenali karakter teman-teman. Dan karena jumlah seangkatan sedikit hanya kurang lebih 240 orang sayapun mengenal satu angkatan.
Di SMA ini cerita yang dibagi antar temanpun mulai bervariasi dari masalah keluarga, pacar, pelajaran hingga berita apapun di infotainment. Banyaknya tugas kelompokpun membuat kami lebih akrab satu sama lain. Namun yang saya sesali selama SMA adalah karena saya tidak aktif di ekstrakulikuler, karena memang disekolah saya kegiatan ekstrakulikuler agaknya kurang diperhatikan, kecuali yang sudah berkembang dan memiliki banyak prestasi. Sehingga setiap tahunnya saya mengikuti kegiatan yang berbeda, cinematography dan bahasa mandarin.Sebenarnya cerita di SMA seharusnya lebih banyak dari ini. Tapi sayang, saya lupa untuk saat ini.
saat Kuliah:
Nah, ini inti ceritanya.
Saya menemukan banyak teman yang lebih dari teman-teman saya selama sekolah sebelumnya. Mungkin karena jenis kegiatan yang berbeda, lingkungan yang jauh dari rumah atau mungkin karena usia yang semakin dewasa yang dapat berfikir lebih dalam. Yang saya rasakan selama ini adalah teman-teman didunia kuliah adalah teman yang 'sebenarnya'. Teman yang saling menolong, saling mendukung, saling peduli, saling menghormati, dll.
Dimulai dari TPB, dimana kita selalu belajar bareng setiap mau ujian, setelah masuk jurusan diosjur MPAB swastika yang selalu kerja bareng-bareng, dimarahin bareng, surprise-in orang setiap ada yang ulangtahun, belajar setiap mau ujian atau kuis, hectic bareng setiap kegiatan di himpunan maupun nonhimpunan, menghadapi studio proses yang minta ampun sibuknya, teman cerita setiap punya masalah, teman belajar diluar kuliah (organisasi, kepemimpinan, kerja tim dll).
Diantara itu yang paling berkesan selama ini adalah ketika surprise ulangtahun saya pada 22 Juli 2009 lalu, hampir jam 12 malam ketika saya ingin pulang selesai makrab rakshadeva, ada yang mencegah saya pulang dan tiba-tiba ada yang membawa kue dan menyanyikan lagu happy birthday di CC barat :)
Selain itu ketika swastika di survei dan solusi praktis yang memberi banyak pelajaran tentang pentingnya memperhatikan teman. Juga ketika saya tiba-tiba drop saat UAS kemarin. Teman-teman yang datang menemani di UGD malam itu, padahal besoknya ada ujian dan mereka belum belajar. Banyak yang menelfon dan sms tiba-tiba menanyakan kabar, lalu mencarikan dosen untuk menanyakan jadwal ujian susulan, mengingatkan istirahat dan mengucapkan 'get well soon'. Membuat saya berfikir kembali tentang susahnya mencari dan menjaga teman, pentingnya seorang teman disaat apapun.
Saya kembali teringat dengan sebuah pesan dari Ibu saya. "Carilah teman sebanyak-banyaknya dan jangan pernah kamu sekalipun meremehkannya. Selalu jaga komunikasi dan berbuat baiklah dengan mereka, karena suatu saat kamu pasti akan menghubungi dia untuk meminta tolong, disaat teman kamu lainnya sedang tidak bisa membantu."
I love my friends, and Big thanks for you for being my friends untill this time!
Ich bin sehr glucklich, Sie zu treffen. :)
Waktu TK saya ank yang cukup pendiam. Setiap ditinggal pulang bibi atau mama pasti langsung menjerit dan minta pulang. Teman yang saya milikipun tidak banyak hanya kakak saya, tetangga dekat rumah dan teman-teman sekolah. Yang akrab pun hanya satu orang, yaitu tetangga saya. Pertemanan dimasa taman kanak-kanak terbatas hanya bermain ketika waktu istirahat dan sore hari bersepeda bersama.
saat SD:
tidak terlalu berbeda dengan di TK, hanya dari teman sekolah dan masih tetangga tentunya. Oh, ada yang bertambah teman les bahasa inggris. Ya, saya mulai menyadari karakter yang berbeda dari semua teman-teman saya. Ada yang pemarah, cengeng, usil, provokator, suka berantem dll. Namanya juga anak-anak SD korban film, haha. Saya waktu SD termasuk anak yang cukup nakal, terutama waktu kelas 2 SD. Walaupun saya anak baru disebuah sekolah dasar islam swasta, saya sering bertengkar dengan teman laki-laki dikelas, sampai naik ke atas meja, main kemoceng, bahkan mendorong meja ke arah teman laki-laki yang suka meledek. Entah saya belajar darimana, tapi anehnya saya dikenal guru sebagai anak yang baik dan penurut :P. Namun kebiasaan bertengkar dengan anak laki-laki lama-lama berkurang setelah saya pernah tidak sengaja bercanda dengan adik kelas dan menjewernya sehingga telinganya berdarah (hehe, maaf ya adik kelas :D). dan karena saya bersekolah disekolah islam yang sedari kecil mengajarkan bahwa perempuan dan laki-laki adalah bukan muhrim, sehingga kelas kamipun dipisahkan. Tetapi kenakalan saya ternyata belum berhenti karena saya suka bolos mengikuti sholat berjamaah dan bolos ketika pelajaran Al-Quran bersama teman-teman perempuan lainnya. (nakalnyaa). Ternyata saya lebih sering berkumpul dengan teman SD ternyata daripada teman SMP.
saat SMP:
Disini saya menemukan lagi jenis pertemanan yang berbeda. Gank, ya itulah jenis pertemanan yang cukup terkenal terjadi disekolah saya.Baik laki-laki maupun perempuan mereka punya gank masing-masing. Anehnya satu orang bisa tergabung dalam dua bahkan tiga gank sekaligus. Biasanya gank ini berkumpul bersama (a.k.a nongkrong) di warung-warung sekitar sekolah sebelum masuk dan ketika pulang sekolah. Entah hal apa yang menjadikan tradisi disekolah ini selalu ada gank yang 'berkuasa' disekolah setiap tahunnya. Sebenarnya sayapun pernah bergabung disalah satu diantaranya. Tapi kumpulan anak-anak yang baik kok, dan membuat gank hanya karena kita sekelas dan sering bermain bersama.
Ketika SMP, saya merasa lebih nyaman berteman dengan teman jemputan, mungkin karena kami selalu berangkat dan pulang sekolah bersama, bahkan ketika om supir tidak bisa menjemput. Sehingga banyak cerita yang selalu kami bahas dan lelucon yang kami tertawakan.
saat SMA:
Banyak orang yang selalu berkata, masa SMA adalah masa yang paling indah. Namun entah mengapa saya masih belum menyadarinya. Memang banyak pelajaran dari pertemanan yang saya dapat ketika SMA. Dimana kita belajar bersama disekolah, di tempat les bahkan dirumah untuk masuk jurusan IPA dan untuk memasuli jenjang perkuliahan tentunya. Kegiatan SMA yang cukup banyak juga membuat saya lebih banyak mengenali karakter teman-teman. Dan karena jumlah seangkatan sedikit hanya kurang lebih 240 orang sayapun mengenal satu angkatan.
Di SMA ini cerita yang dibagi antar temanpun mulai bervariasi dari masalah keluarga, pacar, pelajaran hingga berita apapun di infotainment. Banyaknya tugas kelompokpun membuat kami lebih akrab satu sama lain. Namun yang saya sesali selama SMA adalah karena saya tidak aktif di ekstrakulikuler, karena memang disekolah saya kegiatan ekstrakulikuler agaknya kurang diperhatikan, kecuali yang sudah berkembang dan memiliki banyak prestasi. Sehingga setiap tahunnya saya mengikuti kegiatan yang berbeda, cinematography dan bahasa mandarin.Sebenarnya cerita di SMA seharusnya lebih banyak dari ini. Tapi sayang, saya lupa untuk saat ini.
saat Kuliah:
Nah, ini inti ceritanya.
Saya menemukan banyak teman yang lebih dari teman-teman saya selama sekolah sebelumnya. Mungkin karena jenis kegiatan yang berbeda, lingkungan yang jauh dari rumah atau mungkin karena usia yang semakin dewasa yang dapat berfikir lebih dalam. Yang saya rasakan selama ini adalah teman-teman didunia kuliah adalah teman yang 'sebenarnya'. Teman yang saling menolong, saling mendukung, saling peduli, saling menghormati, dll.
Dimulai dari TPB, dimana kita selalu belajar bareng setiap mau ujian, setelah masuk jurusan diosjur MPAB swastika yang selalu kerja bareng-bareng, dimarahin bareng, surprise-in orang setiap ada yang ulangtahun, belajar setiap mau ujian atau kuis, hectic bareng setiap kegiatan di himpunan maupun nonhimpunan, menghadapi studio proses yang minta ampun sibuknya, teman cerita setiap punya masalah, teman belajar diluar kuliah (organisasi, kepemimpinan, kerja tim dll).
Diantara itu yang paling berkesan selama ini adalah ketika surprise ulangtahun saya pada 22 Juli 2009 lalu, hampir jam 12 malam ketika saya ingin pulang selesai makrab rakshadeva, ada yang mencegah saya pulang dan tiba-tiba ada yang membawa kue dan menyanyikan lagu happy birthday di CC barat :)
Selain itu ketika swastika di survei dan solusi praktis yang memberi banyak pelajaran tentang pentingnya memperhatikan teman. Juga ketika saya tiba-tiba drop saat UAS kemarin. Teman-teman yang datang menemani di UGD malam itu, padahal besoknya ada ujian dan mereka belum belajar. Banyak yang menelfon dan sms tiba-tiba menanyakan kabar, lalu mencarikan dosen untuk menanyakan jadwal ujian susulan, mengingatkan istirahat dan mengucapkan 'get well soon'. Membuat saya berfikir kembali tentang susahnya mencari dan menjaga teman, pentingnya seorang teman disaat apapun.
Saya kembali teringat dengan sebuah pesan dari Ibu saya. "Carilah teman sebanyak-banyaknya dan jangan pernah kamu sekalipun meremehkannya. Selalu jaga komunikasi dan berbuat baiklah dengan mereka, karena suatu saat kamu pasti akan menghubungi dia untuk meminta tolong, disaat teman kamu lainnya sedang tidak bisa membantu."
I love my friends, and Big thanks for you for being my friends untill this time!
Ich bin sehr glucklich, Sie zu treffen. :)
Komentar