Sedikit Cerita dari Jalur Gaza

Israel merupakan negara Yahudi yang tunggal di dunia, diakui pada tahun 1948 dan berdiri diatas tanah Arab. Negara ini mempunyai ekonomi yang maju dari segi teknologi dan perindustrian, dan mendapat tempat ke-23 antara 177 buah negara dalam Indeks Pembangunan Manusia PBB pada tahun 2005. 

Negara Israel  awalnya tidak memiliki wilayah, namun berkat dukungan yang besar oleh Negara Inggris mereka berhasil menduduki Negara Palestina. Pertambahan jumlah migrasi bangsa Yahudi yang semakin banyak juga turut mendukung pendirian negara ini. Semakin banyaknya migran setiap tahunnya menyebabkan mereka merasa lebih kuat dibandingkan warga asli Arab diwilayah tersebut.  Bangsa Yahudi ternyata juga memiliki masa kelam karena dijajah oleh Bangsa Eropa, pada zaman pemerintahan Adolf Hitler tepatnya. Hal inilah yang menyebabkan mereka mulai bertindak sesuka hati terhadap Bangsa Arab yang bertempat di Negara Palestina.
Negara Israel merupakan bangsa zionis. Zionisme adalah sebuah gerakan politik internasional kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk membangun kembali tanah air mereka di tanah Palestina (bahasa Yahudi: Eretz Yisra’el). Gerakan politik zionis pertama kali dirintis pada akhir abad 19 oleh seorang jurnalis Yahudi Austria, Mathias Acher (1864-1937), dengan tujuan membangkitkan semangat orang-orang Yahudi di perantauan (migrant) untuk mewujudkan “Tanah Air Yang Dijanjikan” (Promised Land). Hal ini membuat Negara Israel selalu menginginkan perluasan wilayah yang notabene adalah milik Negara Palestina.  Semakin lama luas negara Palestina semakin kecil hanya satu per berapa persen wilayah negara awalnya karena semua telah diduduki oleh Israel.


Penjajah Zionis Israel terus menguasai ekonomi Palestina hingga menjadikannya kelompok marjinal dan mengekor ekonomi Israel. Kesepakatan kompromi damai tidak banyak bisa membebaskan pengepungan ini, karena masih 90% perdagangan luar negeri berada di bawah keinginan, syarat dan ikatan Zionis Israel ditambah lebih 80% sumber air Palestina yang dikuasai penjajah, mereka menguasai apa saja yang keluar masuk pelabuhan, bandara dan perbatasan. Sekolah-sekolahpun dirusak, sehingga para murid-murid Palestina kesulitan untuk melanjutkan kegiatan belajar mereka.  Guru-guru juga dipecat seenaknya. Namun, Perlu menjadi catatan bahwa semua langkah-langkah dan kebijakan penjajah Zionis Israel tidak pernah membuat putra-putra Palestina abai begitu saja terhadap kegandrungan mereka terhadap studi dan kegiatan belajar. Justru itu menambah tekad mereka untuk belajar yang disertai dengan perjuangan politik, jihad, mogok dan demo-demo agar proses belajar mengajar dapat terus berjalan, bahkan mengalami pertumbuhan meski di bawah penjajahan.

Peperangan antara Negara Israel dan Negara Palestina ini entah kapan mulai berlangsung. Peperangan ini merupakan masalah dunia yang sangat besar. Anehnya, karena kekuasaan Israel yang begitu besar belum ada negara maupun persatuan lembaga manapun yang mampu menghentikannya, sekalipun itu PBB, badan yang paling tinggi didunia. Masalah besar inipun kian hilang dari berita-berita dunia, terlewatkan dengan berita-berita baru yang mungkin sebenarnya kurang penting untuk dibahas terlalu lama.

Seingat saya perang ini memang telah terjadi sejak dulu. Sayapun teringat ketika  saya masih duduk dibangku SD , saya pernah turut serta dalam sebuah demonstrasi pelajar didepan kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta, ketika, dalam penentangan Negara Amerika Serikat yang saat itu dipercaya memberikan dukungan terhadap Israel. Berhubung belakangan ini  berita penyerangan Israel terhadap Palestina kembali marak dibicarakan sayapun menjadi cukup antusias untuk mengetahui perkembangan perselisihan kedua negara ini, yang sebelumnya pernah dibicarakan akan berdamai. Dan memutuskan untuk menuliskan sedikit ulasan tentang hal ini.

Berita yang cukup saya soroti dari TV, internet dan radio adalah peristiwa penyerangan Israel terhadap kapal bantuan dunia kepada negara Palestina dijalur Gaza. Israel sangat melarang bahkan mengecam negara manapun untuk memberikan bantuan kepada Negara palestina yang hingga kini terus mereka jajah. Tidak ada sedikitpun bala bantuan yang boleh diterima oleh masyarakat Palestina. Relawan-relawan dari berbagai negarapun turut mereka serang, karena dinilai menentang Israel. Walaupun semua negara didunia telah mengutuk perbuatannya, Israel tetap bersikeras dengan pendiriannya itu. Korban yang semakin banyakpun tidak pernah mereka hiraukan.

Suatu kisah yang saya lihat dari salah satu tv swasta sore tadi adalah tetap bersikerasnya para relawan untuk memberikan bantuan dengan kapal besar yang mereka namakan Rachel Corrie, walaupun sebelumnya kapal yang mereka tumpangi sudah diserang oleh Israel dan mereka dideportasi ke negara masing-masing dengan sebelumnya mendapat penganiayaan oleh tentara setempat. Rachel Corrie adalah seorang remaja kelahiran Washington DC yang sejak kecil prihatin terhadap peperangan Israel-Palestina. Berhubung ia memiliki keberanian sejati, ia tidak hanya prihatin dan mendoakan dari jauh, tetapi ia terjun langsung ke Palestina untuk melakukan pembelaan. Pada tahun 2003, ia berusaha untuk membela sebuah keluarga Palestina yang tidak ia kenal agar rumah mereka tidak digusur, Ia pun berdiri didepan rumah tersebut untuk mencegah dilakukannya penggusuran dan saat itu pula ia langsung tewas dilindas oleh buldoser Israel. Ia langsung tewas ditempat diusianya yang masih 23 tahun.

Tulisan ini saya buat bukan bermaksud rasis atau menyalahkan pihak maupun menyudutkan siapapun. Saya menulis ini hanya untuk memberikan pandangan terhadap teman-teman sekalian yang membacanya, Agar kita sama-sama berdoa untuk perdamaian dunia, walaupun kita tidak mampu untuk memberikan bantuan baik materi maupun fisik, doa kita juga sangat dibutuhkan. Alangkah indahnya dunia ini tanpa adanya perselisihan.

Untuk Palestina, saya menemui sebuah lagu yang sangat mengharukan..

WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009
cort lagu di jalur gaza

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive


They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze


We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight


Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right


But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze


We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

http://kekuatanperubahan.blogspot.com/2009/01/negara-zionis-israel.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Israel
http://www.dakwatuna.com/2009/sejarah-bangsa-palestina-bag-ke-4-rakyat-palestina-di-tepi-barat-dan-jalur-gaza-palestina-terjajah-1967/
http://copas-blog.blogspot.com/2009/01/lagu-buat-palestina-untuk-perang-jalur.html

Komentar

Postingan Populer